Pekanbaru iNews.id - Para tenaga harian lepas (THL) RSUD Madani Pekanbaru, mengeluhkan terkait upah mereka dipotongnya upah mereka. Bahkan pemotongan 40 hingga 50 persen.
Menurut para THL, pemotongan itu dilakukan sudah selama dua bulan.Ratusan THL tersebut dengan sejumlah profesi, seperti dokter, perawat, pegawai dan cleaning service. Pemotongan itu menurut mereka yakni gaji September dan Oktober
"Gaji kami THL RSUD Madani terpotong 40-50 persen. Gaji yang dipotong yaitu bulan September dan Oktober," ujar D salah satu THL RSUD Madani, Rabu (23/11).
Dia menjelaskan, bahwa hal yang juga mencewakan adalah putusan pemotongan gaji mereka tidak ada pemberitahuan. Ini tentunya sangat memberatkan bagi para THL.
"Kita hanya mendapat kabar bahwa gaji kita dipotong karena adanya defisit APBD Pekanbaru,"tukasnya.
Dia menjelaskan ada sekitar 600-700 orang THL yang gajinya dipotong. Namun, gaji pegawai yang berstatus ASN dan outsourcing tidak mengalami pemotongan.
"Sekitar 600-700 an orang yang dipotong gajinya. Kan biasanya Rp2 jutaan lebih, sekarang cuma Rp1,2 jut. Kami heran karena di RSUD Madani saja, THL lain di Pemko Pekanbaru tidak ada potongan," keluhnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Madani, Arnaldo Eka Putra membenarkan adanya potongan gaji THL. Dia mengaku pemotongan gaji karena APBD Pemko Pekanbaru mengalami defisit.
"Anggaran kita banyak defisit, itu kan THL gaji dari APBD. Makanya kita tak tahu lagi bagaimana caranya karena yang defisit bukan hanya kita. Adik-adik THL ini bisa mengadu sama kami, lalu kami sama siapa mengadu," bela Arnaldo.
Editor : Banda Haruddin Tanjung