get app
inews
Aa Text
Read Next : Gerak Cepat, Polresta Pekanbaru Tangkap Belasan Orang dari Ormas yang Rusak Sonic Car Wash

Cerita Luhut Pandjaitan Disuruh Masuk ITB, Pilih Jadi Tentara Usai Lihat Sosok Penguasa Pekanbaru

Senin, 21 November 2022 | 15:06 WIB
header img
Cerita Luhut Panjaitan pilih jadi tentara meski disuruh ayah masuk ITB. (foto/sumber : iNews.id)

JAKARTA, iNewsPekanbaru.id - Kisah Luhut Binsar Pandjaitan mengaku sempat disuruh ayahnya untuk kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB). Namun, sang Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) ini malah memilih menjadi tentara.

Hal itulah yang membuat sang ayah sempat tak merestui niatan Luhut menjadi tentara. Dalam sebuah podcast, Luhut Pandjaitan pun menerangkan alasannya lebih memilih jadi tentara ketimbang masuk ITB.

Dikaetahui, Jenderal TNI (Hor) Purnawirawan Luhut Pandjaitan masuk Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) bagian darat pada 1967. Ia menempuh pendidikan hanya dalam rentang waktu 3 tahun saja.

Kemudian, Luhut Pandjaitan dinobatkan sebagai lulusan terbaik pada 1970, tepat 3 tahun . Pria kelahiran Simargala, Huta Namora, Silaen, Toba Samosir, Sumatera Utara 28 September 1947 itu meraih penghargaan Adhi Makayasa.

Diakui Luhut, ayahnya menginginkan dia kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB). Sang ayah rupanya tidak suka jika putranya menjadi tentara.

Karena tak mau membuat ayahnya marah, Luhut Pandjaitan mengaku sempat mendaftar di ITB dan juga di Akmil. Namun ternyata, dia kebuuru diterima di Akmil.

"Tapi saya ya mendaftar juga, tapi kebetulan diterima di Akmil lebih dulu," ungkap Luhut Pandjaitan, dikutip dari Youtube Agak Laen Official.

Putra pertama dari lima bersaudara pasangan Bonar Pandjaitan dan Siti Frida Naiborhu ini mengaku masuk dunia militer adalah keinginan diri sendiri, tidak ada paksaan dari siapapun.

"Ya saya sendiri. Ayah saya tidak suka saya jadi tentara," imbuhnya.

"Berarti betul sama kayak Bang Paulus (putra ketiga Luhut Pandjaitan, red) ya, pung?" tanya sutradara film Ngeri-ngeri Sedap, Bene Dion Rajagukguk,

"Ya hampir mirip-miriplah," jawab Luhut Pandjaitan.

Setelah itu, Luhut pun mengungkapkan alasannya mengapa ia lebih memilih jadi tentara ketimbang masuk ITB.

Saat masih duduk di bangku sekolah dasar (SD), Luhut Pandjaitan mengaku terkesan dengan para prajurit Resimen Para Komando Angkatan Darat atau RPKAD (sekarang Kopassus) yang diterjunkan di Rumbai, Pekanbaru, di tahun 1958.

Para tentara dari RPKAD ini berhasil mengatasi pemberontakan Perjuangan Semesta atau Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta) di Pekanbaru.

Terkesima dengan perjuangannya, Luhut Panjdaitan pun sempat bertemu dengan para prajurit. Menurutnya, para prajurit itu berhasil menguasi kembali Pekanbaru menjadi kota yang aman.

"Dulu waktu (pemberontakan) Permesta (Perjuangan Semesta atau Perjuangan Rakyat Semesta), kan RPKAD mendarat di Pekanbaru, tahun 1958 ya," papar Luhut Pandjaitan.

"Gara-gara melihat mereka (RPKAD, red) mendarat di situ?" tanya Oki Rangga.

Terkesima dengan perjuangan para RPKAD, Luhut Padjaitan pun tertarik ingin menjadi tentara. Menurutnya, pra prajurit itu berhasil menjadi sosok yang menguasai Pekanbaru dan mengembalikan kota menjadi aman.

"Saya ketemu mereka di Rumbai, saya ingat tuh malam-malam, saya SD kelas berapa itu, nah itulah membuat saya pengen masuk tentara," papar Luhut Pandjaitan.

"Mereka (RPKAD, red) menguasai Pekanbaru dengan jumlah yang kecil, dengan segera mengontrol Pekanbaru," kata Luhut Pandjaitan. 

"Jadi karena melihat mungkin oh tampilannya keren ya," ucap Boris Bokir Manullang.

"Ya, jadi kan masa kecil, kita lihat sesuatu yang berkesan kan, saya juga berkesan," pungkas Luhut Pandjaitan.

Selama karir militernya, Luhut Panjaitan diketahui banyak dihabiskan di Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat (AD). (*)

 

Editor : Hikmatul Uyun

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut