Jakarta, iNews.id – Nilai tukar rupiah mengalami pelemahan terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini, Jumat (1/11/2024). Rupiah ditutup turun 34 poin atau 0,22 persen, berada di level Rp15.732 per dolar AS, dibandingkan sebelumnya yang tercatat di Rp15.698 per dolar AS.
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi, mengungkapkan bahwa salah satu faktor penyebab pelemahan rupiah adalah sentimen eksternal. Data terbaru menunjukkan bahwa belanja konsumen AS meningkat lebih dari yang diperkirakan pada bulan September, yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang kuat menjelang akhir tahun.
"IInflasi, menurut ukuran yang ditargetkan Fed, mengalami peningkatan indeks pengeluaran konsumsi pribadi dari tahun ke tahun sebesar 2,1 persen pada bulan September, meskipun turun dari 2,3 persen yang direvisi naik pada bulan Agustus," jelas Ibrahim dalam risetnya.
Ia juga menambahkan bahwa The Fed diperkirakan akan melanjutkan pemotongan biaya pinjaman jangka pendek AS sebesar seperempat poin persentase dalam waktu dekat, dengan peluang pemotongan mencapai 94,7 persen menurut kontrak berjangka.
Di sisi lain, ketegangan geopolitik meningkat setelah intelijen Israel mengindikasikan bahwa Iran sedang bersiap untuk menyerang Israel dari wilayah Irak. Serangan ini diperkirakan akan menggunakan pesawat nirawak dan rudal balistik, kemungkinan sebelum pemilihan presiden AS pada 5 November.
Sementara itu, di China, aktivitas manufaktur menunjukkan pertumbuhan untuk pertama kalinya dalam enam bulan pada bulan Oktober, menandakan dampak positif dari langkah-langkah stimulus yang diambil.
Dari sentimen internal, Indonesia mencatat inflasi bulan Oktober 2024 sebesar 1,71 persen secara tahunan (YoY) dan 0,08 persen secara bulanan (MtM), mengakhiri tren deflasi lima bulan berturut-turut. Inflasi bulanan tersebut disebabkan oleh kelompok pengeluaran perawatan pribadi dan jasa lainnya yang mencatat inflasi 0,94 persen.
Melihat kondisi ini, diperkirakan bahwa pergerakan rupiah di perdagangan berikutnya akan fluktuatif, dengan rentang prediksi di antara Rp15.720 hingga Rp15.790 per dolar AS.
Editor : Banda Haruddin Tanjung
Artikel Terkait